kebebasan

Dunia ini luas, amat sangat luas 

namun begitu menyesakkan di waktu yang bersamaan. diantara jutaan pasang manusia, kita terlalu terlihat. aku terlalu terlihat menyayangimu dan kamu terlalu terlihat menyisihkanku. oh iya aku lupa ada jutaan perempuan juga diluar sana yang mungkin lebih sempurna dibanding diriku, duniamu luas berbeda denganku. 

aku layaknya sebuah kura-kura, yang rapuh namun kuat disaat yang bersamaan. bergerak lambat namun tetap bergerak, dan sayangnya kamu lah cangkang yang ku sebut rumah pula,  tak pernah ku jadikan kau beban, karena aku merasa kan kenyamanan dan keamanan meski kau tidak melakukan apapun. karena seperti itulah aku, asalkan bisa bersamamu kemanapun dan bagaimanapun jalan yang aku tempuh maka akan kulalui dengan bahagia. aku tidak terlalu suka dunia ini, kamu pun sebenarnya sama bukan. kita memilih malam sebagai dunia kita namun yang membedakan adalah di malam hari kamu berpetualang sedangkan aku bermimpi. 

lalu ketika aku bangun dari mimpi, nyatanya dunia pun tak memihakku dengan menjauhkanmu dariku. jadi aku harus bagaimana, selama ini aku berpegang pada harapan dan berlindung dari omongan orang lain tentang menjauhimu, meski ku tahu tanpa orang lain katakan pun aku bisa merasakanjarak kita makin lama makin jauh. aku bingung bagaimana harus melepas rumah yang sebenarnya dari awal bukan milikku, singgah pun tidak, hanya benang tipis yang aku sebut harapan lah yang menjadi pondasi rumah ini

tetapi jika benang itu semakin tergerus kenyataan bahwa kamu sudah bersama yang lain, bagaimana rumah ini mampu bertahan. aku ketakutan diantara kenyataan dan harapan yang akan hancur ini, pergi atau tidak aku akan sama-sama sakit. 

dari awal rumah ini aku bangun sendiri, aku pertahankan sendiri, dan kini akan hancur sendiri pula. lalu aku memilih untuk memberikan kebebasan, kebebasan pada diriku untuk menghancurkan satu-satunya harapanku disini dan berjalan entah kemana untuk pemulihan diri, dan ku bebaskan kamu dari segala bayang tentangku yang menganggu harimu tentu saja. tapi yang namanya luka apalagi begitu dalam tentu akan meninggalkan bekas.

aku hanya ingin kamu tau, bahwa kamu yang pertama selalu jadi yang pertama untukku. dan aku hanya ingin mengatakan untuk penggantimu kelak, tolong terima segala bekas luka ini karena bagaimanapun kamulah obat dari segala kesakitan ini, selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi IBU?

kosong tiba tiba

Waktu dan Keputusan