Akhir cerita dari kisah kita

tahun 2020

sebuah perjalanan 8 tahun yang entah menghasilkan apa diantara kita, hanya sebuah pola yang sama dan terus berulang. namun tahun terus berlalu dan waktu telah membuktikan pengaruhnya, semesta telah memperlihatkan kuasanya untuk mengubah tiap manusia, tiap keadaan, dan pada akhirnya tiap hubungan. pendewasaan dan masalah menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan dihindari, segalanya menjadi kuasa waktu dan semesta untuk menjawab. tapi mau bagaimana lagi, manusia hanya bisa berusaha, berusaha untuk bertahan pada tiap egonya masing-masing demi melindungi eksistensi sebagai seorang manusia yang masih berakal. 

tapi terkadang menjadi dewasa sungguh menyebalkan, karena pada masa ini kita benar-benar kehilangan apa yang kita inginkan dan digantikan oleh sesuatu yang baru namun dikatakan terbaik untuk kita. sebuah proses terbiasa terbiasa terbiasa yang selalu menguji kesabaran dan kadang butuh waktu lama mencapai sesuatu. perubahan suasana hati, lingkungan, dan perubahan-perubahan lainnya yang kadang terjadi begitu saja bahkan didepan mata. mungkin dikarenakan ketika kita beranjak dewasa, secara tidak sadar kita mulai membangun banyak dinding untuk tiap komponen dalam hidup, yang entah apa fungsinya membeda-bedakan seperti itu. namun pengalaman yang mengajarkan bahwa segala hal berbeda didunia nyata, tiap manusia, tiap harapan, dan tiap pikiran tentunya. 

hari ini tanggal 28 Desember 2020

20 tahun sudah usia kita, dewasa awal bisa dikategorikan. tidak banyak yang terjadi diantara kita hari ini, tapi yang tidak banyak itu jadi lebih bermakna tiap momennya. dan hari ini buku tentangmu mencapai halaman akhir, aku bahkan tidak pernah berpikir bahwa tiba-tiba saja tertulis hari ini. mengenai beban yang seharusnya terlihat dari awal, mengenai masalah yang seharusnya cepat disadari, dan mengenai diriku yang ternyata telah lama kehilanganmu. 

tuhkan tiba-tiba,

waktu 4 bulan sudah cukup untuk mengubahmu, masalah yang menemanimu selama itu dan pada akhirnya membawa dirimu yang baru. aku juga sudah dewasa kan, iya selama ini tentangmu selalu mendewasakan ku meski kadang rasanya sedikit membunuh. dinding yang dulu bisa kuputari untuk menggapaimu, kini telah memutari diriku sendiri, hingga tak ada lagi celah bagiku disisimu. dirimu yang baru entah harus ku tangisi atau syukuri, namun yang pasti khawatir masih disini. 

lalu tiba-tiba juga pilihan yang selalu ku tunda kini tiba lagi, yaitu pergi atau tetap disini. bhakakak tapi keras kepalanya masih sama juga aku. aku tetap disini meski berbeda arti, menjadi teman yang baik untukmu nanti. tapi maaf aku masih belajar, karena tidak mudah untuk berubah. bekasnya terlalu dalam dan lukanya terlalu besar. 

akhir dari kisah kita, meski dengan sedikit air mata tapi terima kasih, karena banyak hal yang ingin ku katakan namun akan lebih baik ku simpan sendiri, karena aku tidak mau jadi beban lagi :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi IBU?

kosong tiba tiba

Waktu dan Keputusan